Banyak hal menarik yang bisa Anda lihat di Papua Barat. Mulai dari wisata bahari di Kabupaten Raja Ampat yang sudah sangat mendunia, situs purbakala Tapurarang di Kabupaten Fakfak, Taman Nasional Teluk Cenderawasih di Kabupaten Teluk Wondama dan lain-lain.
1. Situs Purbakala Tapurarang, Fakfak
2. Wisata Bahari di Kabupaten Raja Ampat
3. TWA Gunung Meja, Manokwari
4. Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Teluk Wondama
5. Wisata Kuliner di Tembok Berlin, Sorong
Akses Transportasi
2. Wisata Bahari di Kabupaten Raja Ampat
3. TWA Gunung Meja, Manokwari
4. Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Teluk Wondama
5. Wisata Kuliner di Tembok Berlin, Sorong
Akses Transportasi
Situs yang terletak di Disrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, ini merupakan peninggalan zaman prasejarah. Situs ini berupa sebuah lukisan telapak tangan manusia dan binatang di sebuah tebing bebatuan yang sangat terjal. Lukisan prasejarah yang terdapat di tebing ini bisa Anda jumpai di Andamata, Fior, Forir, Darembang dan Goras. Yang membuat situs ini jadi sangat menarik adalah fakta bahwa meski sudah berumur ratusan tahun, lukisan yang dibuat dengan pewarna dari bahan-bahan alami tersebut masih tetap terlihat jelas hingga saat ini. Warna merah pada lukisan tebing ini menyerupai warna darah manusia sehingga masyarakat setempat menyebutnya sebagai lukisan cap tangan darah.
Keindahan alam bawah laut di wilayah Kabupaten Raja Ampat sudah sangat mendunia. Dari sekitar 610 pulau kecil yang bberada di areanya, hanya sekitar 35 pulau saja yang dihuni oleh penduduk. Terumbu karang di perairan Raja Ampat dinilai sebagai yang terlengkap di dunia karena dari 537 jenis karang yang ada di dunia ini, 75 persennya berada di perairan ini. Selain itu, setidaknya ada 1.104 jenis ikan, 669 jenis moluska dan 537 jenis hewan karang yang terdapat di seluruh wilayah perairannya.
Jika Anda berniat ke Raja Ampat pada bulan Agustus ini, datanglah pada minggu ketiga karena mulai tanggal 22 Agustus perhelatan akbar “Sail Raja Ampat 2014” akan dibuka.
Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Meja terletak di pusat kota Manokwari. Tempat ini memiliki fungsi utama untuk pariwisata dan rekreasi alam, perlindungan sistem penyangga kehidupan dan pengawetan keragaman jenis tumbuhan, satwa dan keunikan alam. Di tempat ini Anda bisa melakukan aktivitas trekking, _hiking _dan lain-lain. Mata Anda akan dimanjakan oleh flora hutan tropis yang sangat beragam dan memiliki bentuk unik. Tempat ini dipercaya memiliki ratusan jenis pohon, puluhan jenis perdu, semak, liana dan paku serta tanaman herbal. Selain itu, belasan jenis anggrek dan beberapa jenis palem dan rotan juga hidup di sini.
Untuk mencapai tempat ini, Anda bisa naik ojeg dari pusat kota Manokwari dengan ongkos Rp10.000,00-Rp15.000,00. Perjalanan menuju tempat ini pun cukup memanjakan mata karena Anda bisa melihat Kota Manokwari dan Teluk Doreri yang menyembul di sela-sela pepohonan.
Selain Raja Ampat, tempat ini juga sudah sangat mendunia di kalangan pecinta alam bawah laut, khususnya pecinta kegiatan diving. Tempat ini adalah taman nasional laut yang terluas di Indonesia yang 89,8% wilayahnya merupakan wilayah perairan lautan. Tercatat ada sekitar 209 jenis ikan yang menghuni kawasan ini. Diantaranya adalah butterflyfish, angelfish, damselfish, parrotfish, rabbitfish, dan anemonefish. Selain itu, terdapat empat jenis penyu yang sering mendarat di taman nasional ini yaitu penyu sisik, penyu hijau, penyu lekang dan penyu belimbing. Bahkan duyung (dugong), paus biru, ketam kelapa, lumba-lumba dan hiu pun sering sekali terlihat di perairan Taman Nasional Teluk Cenderawasih.
Selain wisata bahari, di tempat ini juga terdapat goa alam yang merupakan peninggalan zaman purba, sumber air panas yang mengandung belerang tanpa kadar garam di Pulau Misowaar, goa dalam air di Tanjung Mangguar. Sejumlah peninggalan dari abad 18 masih bisa dijumpai pada beberapa tempat seperti di Wendesi, Wasior dan Yomber. Umat Kristiani banyak yang berkunjung ke gereja di desa Yende (Pulau Roon), hanya untuk melihat kitab suci terbitan tahun 1898.
Ada 2 akses untuk mencapai tempat ini, yaitu dari Manokwari atau Nabire. Dari Manokwari ke lokasi taman nasional (Pulau Rumberpon), Anda bisa menggunakan longboat dengan waktu tempuh sekitar 5,5 jam. Atau dari Manokwari ke kota kecamatan Ransiki dengan mobil sekitar tiga jam dan dilanjutkan dengan motorboat sekitar 2,5 jam.
Sorong bukan sekdar tempat transit sebelum menuju ke Raja Ampat karena banyak hal menarik yang bisa Anda lihat dan cicipi di sini, wisata kuliner di “Tembok Berlin” adalah salah satunya. Nama “Tembok Berlin” memang diambil dari nama tembok yang dulu memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur, meski yang ada di sini sama sekali tidak terlihat seperti itu. Tembok Berlin di Sorong adalah tembok pembatas antara pantai dengan jalan raya tepi pantai yang bentuknya memanjang. Di sore hari, kawasan ini sering dijadikan lokasi berkumpulnya turis dan penduduk untuk melihat matahari terbenam dan pada malam hari tempat ini akan beralih menjadi tempat makan, khususnya seafood.
Berbagai jenis ikan dengan beragam ukuran dipajang di depan warung. Tepat sebelah ikan, ada alat pemanggang lengkap dengan orang yang siap membakar ikan yang dipilih. Selain area wisata kuliner, di sekitar tempat ini juga terdapat beberapa penjual suvenir khas Papua.
Di wilayah Provinsi Papua Barat, bandara yang paling besar adalah Bandar Udara Dominique Edward Osok yang terletak di Sorong (SOQ). Selain itu, ada juga Bandar Udara Fakfak (FKQ), Bandar Udara Rendani di Manokwari (MKW) dan Bandar Udara Utarom di Kaimana (KNG). Penerbangan utama ke area Papua Barat dari Jakarta, Surabaya dan Makassar biasanya melalui bandara di Sorong atau pun Biak, baru dilanjutkan lagi dengan pesawat yang lebih kecil.
0 komentar:
Posting Komentar